SIMUN 3: Mengenal Model United Nations

Matthew Hanzel Avatar

Tulisan ini merupakan tulisan ketiga dari Seri Model United Nations, yaitu serangkaian artikel mengenal kegiatan simulasi sidang Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang kini sedang populer di kalangan akademik muda, khususnya para pelajar dan mahasiswa. Tulisan ini disediakan secara cuma-cuma demi diseminasi ilmu pengetahuan. Jika Anda hendak mengutip sebagian dari tulisan ini, mohon melakukannya dengan kaidah akademik yang berlaku.

Nama Model United Nations kini dipakai sebagai sebuah terminologi generik yang digunakan untuk konferensi yang menyediakan simulasi sidang diplomasi, meskipun ketika konferensi yang bersangkutan turut mensimulasikan organisasi di luar Perserikatan Bangsa-bangsa. Simulasi ini umumnya ditujukkan kepada pelajar, mulai dari pelajar sekolah menengah hingga mahasiswa. Dalam sebuah Model United Nations para peserta diberi kesempatan untuk ‘mengubah dunia dalam satu akhir minggu’.

Tidak ada catatan persis kapan atau oleh siapa Model United Nations pertama kali dimulai. Sejumlah sumber mencatat bahwa Model United Nations sebetulnya sudah ada sejak keberadaan Liga Bangsa-bangsa (sehingga lebih tepat disebut Model League of Nations) di dekade 1920-an. Bentuk Model United Nations yang kita kenal saat ini baru muncul beberapa tahun setelah PBB berdiri pada tahun 1945. Salah satu Model United Nations yang disebut sebagai paling lama keberlangsungannya hingga kini adalah Model United Nations of the Far West, yang pertama kali diadakan di Universitas Stanford, Amerika Serikat, pada tahun 1951.

Apa yang semula berawal dan berkembang di Amerika Serikat kemudian tersebar ke berbagai penjuru dunia. Kini, Anda dapat menemukan ratusan–bahkan ribuan–Model United Nations di seluruh dunia, mulai dari yang berjumlah peserta puluhan hingga ribuan, ditujukan bagi pelajar sekolah menengah ataupun mahasiswa, nasional dan internasional. Sejumlah Model United Nations masih terbilang sebagai Model United Nations paling terkenal dan paling bernama besar, sebut saja Harvard National Model United Nations Conference (atau rekan tingkat dunianya, Harvard World Model United Nations), National Model United Nations (di Amerika Serikat), The Hague International Model United Nations (di The Hague, Belanda), dan banyak lainnya.

Model United Nations menawarkan kesempatan yang sangat langka bagi para pesertanya untuk merasakan suasana diplomasi internasional di dalam ruang-ruang sidang PBB dan sejumlah organisasi lainnya. Kesempatan ini selalu dimanfaatkan para peserta untuk mempelajari bagaimana apa yang mereka pelajari di ruang kelas dan kehidupan mereka–apapun latar belakang pendidikan mereka–ke dalam upaya-upaya untuk menciptakan dunia yang lebih baik. Maka itu, peserta Model United Nations kini tidak hanya datang dari pelajar dan mahasiswa berlatar belakang Ilmu Politik atau Hubungan Internasional saja, kini Model United Nations telah menjadi konferensi bagi semua.

Realitas Model United Nations

Meskipun memiliki frasa ‘United Nations’ dalam namanya, konferensi Model United Nations tidak begitu realistis jika dibandingkan dengan situasi sesungguhnya di sidang-sidang PBB. Terdapat sejumlah perbedaan mendasar antara Model United Nations dengan penyelenggaraan sidang sesungguhnya di PBB, yang akan diringkas dalam tabel berikut:

Model United Nations

Perserikatan Bangsa-bangsa

Waktu Waktu penyelenggaraan Model United Nations bervariasi, mulai dari beberapa jam hingga satu minggu. Suatu sidang dalam komisi di Perserikatan Bangsa-bangsa bisa memakan waktu berbulan-bulan hanya untuk membicarakan satu agenda.
Agenda Seringkali Model United Nations menggunakan agenda yang tidak nyata/buatan, semisal ‘Krisis Hak Asasi Manusia di negara Problemania’. Sidang-sidang di PBB tentu membicarakan isu-isu yang nyata sedang dialami dunia.
Jumlah peserta Karena sejumlah keterbatasan, jumlah delegasi yang berpartisipasi dalam suatu komisi bisa saja tidak mencerminkan keadaan sesungguhnya, misalnya hanya ada 50 dari 193 negara anggota Majelis Umum dalam suatu sidang Model United Nations. Seluruh anggota dari komisi/organ/badan yang bersangkutan akan berparitisipasi dan terdaftarkan dalam sidang-sidang yang dimaksud.
Aturan Prosedural (Rules of Procedure) Model United Nations menggunakan aturan prosedural yang disederhanakan, dan setiap Model United Nations bisa memiliki aturan proseduralnya sendiri. Aturan prosedural ini umumnya berlaku secara menyeluruh terhadap seluruh komisi yang ada. Setiap komisi/organ/badan di PBB memiliki aturan prosedural tersendiri yang lengkap.
Debat Debat pada Model United Nations seringkali lebih ‘panas’, lebih banyak mengesampingkan sejumlah tata krama diplomatis dalam komunikasinya. Debat pada sidang-sidang PBB mengedepankan tata aturan diplomatis yang lebih baik, tapi bukan tanpa sejumlah pengecualian.

Tabel 1: Perbedaan antara Model United Nations dan sidang-sidang Perserikatan Bangsa-bangsa

Tabel di atas dapat memberikan sedikit gambaran bahwa Model United Nations tidaklah 100% realistis sebagaimana sidang-sidang PBB yang sesungguhnya. Hanya saja, esensi dari Model United Nations memang bukan untuk sepenuhnya mereplikasi apa yang terjadi di PBB, tapi hanya untuk memberikan representasi dari suasana yang ada dan memberikan kesempatan bagi para peserta untuk belajar lebih dari sekedar sistem PBB dan apa yang ada di PBB.

Mengapa Model United Nations?

Ketika berpartisipasi dalam Model United Nations, para peserta berkesempatan untuk menjadi diplomat/duta besar dari negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-bangsa, yang merupakan sebuah pengalaman dan proses belajar yang sangat berharga. Menyadang peran tersebut tentu tidak mudah, dan ketidakmudahan ini juga menjadi salah satu keunggulan dari Model United Nations.

Pertama, untuk berpartisipasi menjadi seorang diplomat salah satu negara anggota PBB dalam sebuah konferensi Model United Nations butuh riset yang sangat mendalam. Riset ini perlu dilakukan bukan hanya mengenai isu yang akan dibahas tapi juga riset mengenai negara anggota yang akan diwakilinya. Mendalami riset ini akan menjadi sangat penting bagi peserta untuk dapat maksimal mendalami perannya menjadi diplomat dari negara anggota yang bersangkutan. Hal ini turut memberikan kesempatan kepada peserta untuk mempelajari negara lain yang bukan negara kelahirannya. Dengan memerankan secara maksimal diplomat dari suatu negara bersangkutan, peserta akan secara menyeluruh mempelajari politik, ekonomi, sosial kemanusiaan, kebudayaan, hukum, dan aspek-aspek lainnya yang berhubungan dengan negara tersebut.

Kedua, penting bagi seluruh peserta untuk dapat mengembangkan kemampuan analitisnya. Analisis ini penting untuk secara logis memahami masalah internasional yang dihadapinya pada konferensi Model United Nations. Pemikiran logis ini dibutuhkan bukan hanya untuk memahami secara maksimal permasalahan yang ada, melainkan juga untuk mencari solusi terbaik bagi masalah itu yang dapat dihasilkan oleh forum Model United Nations.

Berikutnya, Model United Nations merupakan pelatihan life skills yang sangat berguna bagi peserta, di mana peserta dapat mempelajari cara-cara berdiplomasi yang baik, mempengaruhi dan meyakinkan orang lain untuk mengikuti pendapatnya, untuk secara elegan menyampaikan bantahan terhadap pendapat peserta lain, kemampuan menulis secara formal, serta banyak kemampuan lain yang secara praktikal mungkin tidak dapat dipelajari hanya dengan duduk di kelas.

Akhirnya, Model United Nations selalu menjadi ajang yang luar biasa untuk bertemu banyak orang lain dari berbagai daerah, atau berbagai negara lain, yang hampir pasti memiliki bahasa, budaya, dan cara-cara hidup yang sama sekali berbeda. Model United Nations akan membuka cakrawala peserta unutk memahami perbedaan di antara sesama peserta.


One response

  1. Helen Devia

    awesome blog! can giving me more insight into what I needed, thank you!:)))

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Create a website or blog at WordPress.com

%d bloggers like this: