Tulisan ini merupakan tulisan ketujuh dari Seri Model United Nations, yaitu serangkaian artikel mengenal kegiatan simulasi sidang Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang kini sedang populer di kalangan akademik muda, khususnya para pelajar dan mahasiswa. Tulisan ini disediakan secara cuma-cuma demi diseminasi ilmu pengetahuan. Jika Anda hendak mengutip sebagian dari tulisan ini, mohon melakukannya dengan kaidah akademik yang berlaku.
Dalam Model United Nations para panitia turut berperan sebagai pemimpin sidang. Anda mungkin tidak terbiasa dengan bagaimana mereka disebut, karena Anda tidak akan menemui Ketua, anda akan menemui Chair, serta sejumlah pejabat lainnya. Tulisan ini didedikasikan untuk secara singkat menjelaskan para pemimpin dalam Model United Nations tersebut.
Pejabat Sekretariat (Secretariat)
Pada umumnya, sebuah Model United Nations memiliki satu badan Sekretariat (Secretariat) yang berfungsi sebagai penyelenggara acara. Tergantung seberapa besar Model United Nations yang diadakan, struktur Sekretariat bisa sangat sederhana, bisa sangat rumit. Pada umumnya, Sekretariat memiliki pejabat-pejabat:
- Sekretaris-Jenderal (Secretary-General). Umumnya Sekretaris-Jenderal berperan sebagai ‘ketua panitia,’ yang secara umum mengepalai segala bidang dalam Model United Nations, meliputi penyelenggaraan acara dan substansinya.
- Direktur-Jenderal (Director-General). Sejumlah Model United Nations menempatkannya di atas Sekretaris-Jenderal, pekerjaannya adalah untuk berfokus pada segi substansi dari konferensi tersebut—dan turut mengepalai para Direktur (Directors) yang nanti ada di setiap komisi.
- Wakil Sekretaris-Jenderal (Under-Secretary-General). Sedikit sulit untuk menyebut mereka Wakil Sekretaris-Jenderal, karena pada dasarnya pekerjaan mereka adalah menjadi kepala bagian untuk masing-masing bidang, misalnya bidang substansi, bidang acara sosial, dan sebagainya.
- Para staf, yang menjadi bawahan dari para Wakil Sekretaris-Jenderal.
- Pers (Press). Dalam sejumlah Model United Nations panitia menyediakan semacam buletin/harian untuk menjadi referensi para delegasi mengenai apa saja yang terjadi selama Model United Nations tersebut. Pers (dalam hal ini berarti pers dari antara panitia—bukan dari media massa) ini adalah penyusun dan penulis buletin/harian Model United Nations tersebut.
Di dalam ruang konferensi
Mereka yang memimpin sidang di dalam ruang konferensi dikenal dengan sebutan Dais. Dais adalah sebuah kata dalam Bahasa Inggris yang digunakan untuk menyebut sebuah tempat dalam sebuah ruang konferensi yang dibuat lebih tinggi (seperti dengan panggung) dan berfungsi sebagai tempat di mana para pemimpin sidang berada. Dais adalah para pemimpin sidang Anda di Model United Nations.
Berapa jumlah personel dalam board of dais sangat bergantung pada para pelaksana Model United Nations. Umumnya, dalam satu Model United Nations, jumlah Dais yang ada di setiap komisinya adalah sama, tidak peduli seberapa besar/kecilnya komisi tersebut, kecuali jika komisi yang bersangkutan adalah komisi khusus yang menggunakan peraturan dan sistem yang berbeda (dan tidak akan dibahas di sini).
Di dalam Dais terdapat sejumlah pejabat, yaitu:
- Chair, atau Committee Chair. Chair bertugas sebagai pemimpin sidang, memoderasi alur debat, memberikan keputusannya terhadap semua mosi (motion) dan poin (point), serta menegakkan aturan prosedural (rules of procedure) dan menentukan perubahan serta adaptasi selama perlu. Alat utama seorang Chair adalah sebuah palu kayu kecil bernama gavel. Chair akan mengetuk gavel ketika mengambil keputusan, dan untuk meminta perhatian dari seluruh peserta.
- Director. Director bertugas sebagai staf ahli dalam komisi tersebut, dan paling bertanggung jawab untuk substansi perdebatan dalam komisi tersebut. Tugasnya adalah membantu Chair dalam pembuatan Working Paper dan Draft Resolution, serta menjaga agar debat berjalan sesuai dengan topik. Di mana perlu, Director berhak memberikan sarannya kepada Chair, tapi Chair adalah pihak yang memiliki wewenang untuk memutuskan.
- Rapporteur. Rapporteur bertugas untuk membantu Chair mencatat dan menyusun absen (roll call), menyusun daftar pembicara (Speakers’ List), mencatat waktu, mencatatkan hasil voting di mana perlu, dan mencatatkan jalannya persidangan.
Beberapa Model United Nations menyebut Director dan Rapporteur dengan sebutan “Assistant Chair” saja. Beberapa Model United Nations juga menggunakan lebih dari dua Assistant Chair (misalnya 3). Assistant Chair juga bisa menjadi sangat berguna untuk menggantikan Chair ketika berhalangan menjalankan tugasnya.
Selain Dais, terdapat satu pihak lagi yang tidak umumnya dianggap bagian dari board of dais, tapi memiliki peran yang sangat penting, yaitu yang disebut page, sering juga dipanggil notepasser. Mereka bertugas untuk menyampaikan nota diplomatik (page, note) dari satu delegasi kepada delegasi lainnya.
Sejumlah frasa yang mungkin diucapkan Chair
Dalam Model United Nations, terdapat sejumlah frasa yang hampir selalu digunakan oleh Chair di manapun Model United Nations tersebut diselenggarakan. Umumnya frasa ini merupakan frasa yang sangat umum sehingga tidak terdapat perbedaan definisi atau pengertian antar penyelenggaraan Model United Nations yang satu dan lainnya. Berikut ini merupakan contoh frasa-frasa yang dimaksud, untuk mengakrabkan Anda dengan ucapan-ucapan umum ini.
“We will begin with a roll call.”
Diucapkan di awal sesi komisi, yang menandakan bahwa Chair siap melakukan roll call.
“Delegates, when I call your country’s name, please raise your placard (high) and state whether you are present, or present and voting.”
Chair di sini menjelaskan tata cara roll call: jika nama negara Anda dipanggil, Anda harus mengangkat placard Anda (bisa disertai berdiri) sambil menyebutkan apakah Anda menyatakan “Present” atau “Present and voting” (jika Model United Nations tersebut melakukan pembedaan antara keduanya).
“Is there any delegate who wish to speak?”
Chair mengundang delegasi jika ada yang hendak berbicara (umum digunakan dalam Moderated Caucus).
“Is there any delegate who wish to be added into the (General) Speakers’ List?”
Hampir sama dengan frasa di atas, frasa ini menanyakan apakah ada delegasi yang hendak dimasukkan ke dalam Speakers’ List.
“Delegate, you have the floor.”
“Delegate, you have one minute.”
“Delegate, you may start now.”
Tiga frasa di atas memiliki fungsi yang sama, yaitu menyatakan bahwa delegasi yang bersangkutan mendapatkan izin untuk berbicara.
“Order, delegate. You may be seated.”
Jika anggota delegasi masih berbicara ketika waktu dinyatakan selesai, Chair mungkin akan menggunakan kata-kata ini untuk mempersilakan si pembicara duduk.
“(Maintain) Decorum!”
Kata ini sering digunakan oleh Chair ketika delegasi menjadi gaduh dan tidak tertib. Kata decorum sendiri berarti ‘ketertiban’, ‘keteraturan’, sehingga ketika Chair mengatakan hal ini, seluruh delegasi diharapkan untuk tenang dan bisa melanjutkan konferensi dengan baik. Chair suka mengganti kata decorum dengan hanya mengatakan, “Order!”
“That is in order.”
“The motion is in order.”
Kedua frasa ini diucapkan ketika Chair menerima permohonan dari anggota delegasi, dan permohonan tersebut dianggap baik dan sesuai dengan Aturan Prosedural yang ada.
“That is out of order.”
“I have to rule that dilatory.”
Kedua frasa di atas memiliki fungsi yang sama, yaitu ketika permohonan seorang anggota delegasi ditolak, misalnya penolakkan untuk melakukan Unmoderated caucus. Namun, kata dilatory dalam beberapa Model United Nations memiliki arti yang lebih keras dibanding sekedar out of order, karena kata dilatory sendiri memiliki makna ‘mengacau’.
“The Chair recognizes…”
Frasa ini digunakan ketika Chair menerima sebuah dokumen, misalnya working paper, Draft Resolution, atau amendment. Seringkali frasa ini diucapkan baru ketika Chair merasa dokumen tersebut layak dan siap diedarkan, atau setelah diberikan nomor designasi yang sesuai. Misalnya, “The Chair recognizes Draft Resolution 1.1.”
“Is there any motion on the floor?”
“Do I hear any motions on the floor?”
“Any motions (or points) on the floor?”
Fungsi ketiga frasa di atas sama, yaitu menanyakan pada delegasi apakah saat ini terdapat mosi atau poin tertentu yang hendak diajukan oleh para delegasi.
“Delegates who are in favor, please raise your placard.”
“Delegates in favor?”
“Delegates for?”
“All those in favor?”
Frasa-frasa ini digunakan Chair dalam proses voting biasa, untuk meminta para delegasi yang memilih “Yes” untuk mengangkat placard mereka. Menggunakan frasa singkat “Delegates for?” di sini masuk akal, karena proses voting umumnya dilakukan dengan mengangkat placard, yang tidak membutuhkan keterangan khusus.
“On the discretion of the Chair…”
Frasa ini digunakan ketika Chair akan mengambil keputusan sepihak yang tidak ada dalam Aturan Prosedural, dikarenakan kewenangannya untuk melakukan penyesuaian terhadap Aturan Prosedural di mana perlu.
“I will entertain…”
Chair umumnya menggunakan frasa ini ketika sedang membuka kesempatan untuk mosi, yang mengindikasikan Chair akan memberikan batasan maksimal berapa mosi yang akan diberikan. Misalnya, “I will entertain three more motions.” artinya Chair hanya akan menanggapi tiga mosi lagi. Kata-kata yang berlawanan dengan ini adalah “I will not entertain…” yang menegaskan ada mosi tertentu yang tidak akan ditanggapi oleh Chair, misalnya “I will not entertain any motions of unmoderated caucus.”
Leave a Reply