Imaji mengenainya pasti muncul di benak kolektif kita semua, hanya saja Anda belum tentu tahu tempat apa ini sebetulnya. Deret tiang-tiang berwarna merah dan hitam yang tertembus semburat cahaya matahari, dipisahkan oleh jalan berbatu berwarna keibuan yang terlihat begitu cantik. Entah apa tempat tersebut memang benar-benar ada dalam dunia nyata, bukan? Kalau tidak salah, gambar ini juga muncul dalam salah satu film terbitan Hollywood, Memoirs of a Geisha, yang menyeret Anda kembali ke Jepang ratusan tahun yang lalu. Tempat apakah ini?
Bagi Anda yang punya teman yang hobi bepergian ke Jepang, hampir pasti tempat ini tak terluput dari foto-foto yang diambilnya, termasuk yang muncul dalam media sosialnya. Deret gerbang merah ini memang betul-betul ada, dan letaknya sedikit keluar dari kota Kyoto—kota yang memang dikenal karena warisan sejarah dan budayanya.
Nama tempat ini adalah Fushimi Inari Taisha.
Fushimi Inari Taisha adalah sebuah kuil yang hingga kini masih digunakan sebagai tempat peribadatan agama Shinto. Walaupun bangunan utamanya sebetulnya merupakan kuil, yang lebih terkenal dari kuil ini adalah deretan gerbang-gerbang khas berwarna merah dan hitam yang disebut torii, yang diletakkan berjejer di sekeliling kompleks kuil yang sebetulnya menanjak berbukit ini. Jika Anda terus menelusuri jalannya, Anda akan mendaki Bukit Inari, setinggi 233 meter.

Jika Anda mendatangi kuil ini pertama kali, Anda akan menjumpai sejumlah patung rubah di sekitar pandangan Anda. Hal ini disebabkan karena Fushimi Inari Taisha adalah kuil terbesar yang didirikan untuk dewa beras dalam agama Shinto, yaitu Inari. Mengapa banyak patung rubah? Patung rubah dipercaya sebagai pembawa pesan dari Inari.
Lagi-lagi yang wajib dibicarakan adalah soal deretan torii yang memang menjadi ciri khas dari kompleks kuil ini. Anda akan menemui ratusan gerbang-gerbang ini sepanjang perjalanan Anda mendaki. Mengapa gerbang ini? Torii ini adalah hasil dari sumbangan dari baik perorangan maupun perorangan yang dibaktikan untuk Fushimi Inari Taisha. Jika tidak salah, gerbang-gerbang yang lebih kecil adalah untuk sumbangan dari jumlah sekitar JPY 400.000 (kira-kira IDR 50 juta), dan bisa semahal JPY 1.000.000 (kira-kira IDR 122 juta) untuk torii yang lebih besar ukurannya. Pada tiang-tiang torii ini sepertinya dituliskan nama dari para penyumbangnya—saya tidak begitu bisa membaca dalam bahasa Jepang, namun pada beberapa tiang saya mendapati tulisan kabushiki kaisha (semacam perseroan terbatas dalam sistem Jepang), serta terdapat tulisan tanggal menggunakan waktu tahun kaisar tertentu memerintah.

Menurut pencarian saya, jika Anda ingin mendaki sampai ke puncak Fushimi Inari Taisha, Anda mungkin membutuhkan waktu 2-3 jam, dan stamina yang kuat. Sayangnya pada waktu mengunjungi kuil ini, saya sedang tidak begitu kuat mendaki, dan karena ada rencana lain, sehingga hanya bisa separuh jalan sebelum turun kembali ke muka kuil. Beruntung, saya masih dapat menikmati beberapa deret torii yang begitu terkenal, dan melihat keindahannya—walaupun, harus jujur, warnanya tidak semerah yang sering Anda lihat di foto-foto!
Seperti kebiasaan di kuil-kuil lainnya di Jepang, terdapat satu pojokan di mana Anda dapat menuliskan permohonan di atas sebuah papan kayu kecil, yang kemudian diikatkan pada sebuah rak. Diyakini bahwa doa yang Anda panjatkan tersebut akan dapat terwujud. Biar begitu, sesuai dengan ciri khas Fushimi Inari Taisha, papan-papan kayu ini digantikan dengan miniatur torii yang terlihat lucu dan cantik. Dengan menyumbangkan JPY 800 (sekitar IDR 96.000), Anda dapat memperoleh satu miniatur torii, dan Anda dipinjamkan sebuah spidol permanen untuk menuliskan permohonan Anda, dan mengikatkannya pada tempat yang tersedia.
Fushimi Inari Taisha adalah salah satu tempat wisata yang sangat wajib dikunjungi jika Anda sedang melawat ke Kyoto, dan termasuk salah satu tempat terbaik yang tidak membuat Anda harus membayar sepeserpun untuk menjelajahinya. Untuk mencapai Fushimi Inari Taisha juga cukup mudah. Jika Anda berasal dari Kyoto Station, gunakanlah jalur kereta JR Nara yang mengarah menuju Nara dan turun di Inari Station—hanya satu stasiun dari Kyoto Station, dan Anda hanya perlu membayar JPY 140 (sekitar IDR 17.000) dan perjalanan akan menghabiskan lima menit saja. Saat keluar stasiun, Anda hanya perlu melangkah sedikit dan gerbang besar Fushimi Inari Taisha sudah akan menyambut Anda.
Jangan lupa berfoto dengan torii yang begitu terkenal dari Fushimi Inari Taisha!
Leave a Reply