Mengenal Hak Jawab dalam MUN

Matthew Hanzel Avatar

Dalam sebuah pidato di konferensi Model United Nations (MUN), mungkin saja seorang pembicara, apakah disengaja atau tidak, menyebutkan sesuatu yang dianggap mencela delegasi lain. Misalnya, seorang pembicara berkata, “Delegasi ini meyakini bahwa Amerika Serikat seringkali menerapkan hukum internasional yang sebetulnya berlawanan dengan ketentuan yang berlaku secara umum.” Dalam hal ini, tidak hanya pembicara tersebut menyebutkan secara eksplisit nama salah satu negara (delegasi), pembicara tersebut juga memberikan tuduhan atau penghinaan kepada negara tersebut.

Di sinilah hak jawab (right of reply) bisa berguna. Hak jawab adalah hak prosedural yang ditetapkan dalam aturan prosedural (rules of procedure) dari sebuah konferensi MUN yang digunakan untuk memberikan tanggapan atau klarifikasi atas sebuah pernyataan yang dianggap menyinggung, merendahkan, menghina, delegasi lain, atau menantang kedaulatan, posisi, atau reputasi negara lain tersebut secara internasional. Untuk menggunakan hak jawab, delegasi yang meyakini telah menjadi sasaran pernyataan di atas dapat menyerahkan sebuah nota kepada ketua sidang yang menyatakan delegasi tersebut ingin menggunakan hak jawab. Misalnya, “Amerika Serikat ingin menggunakan hak jawabnya.” (The United States would like to exercise its right of reply) Apakah delegasi tersebut dapat kemudian menggunakan hak jawabnya atau tidak kembali menjadi keputusan ketua sidang. Apabila diperkenankan, ketua sidang akan memanggil delegasi yang mengajukan untuk bicara, misalnya selama satu menit.

Ada kemungkinan ketua sidang enggan melayani hak jawab. Sebab pertamanya, pemahaman mengenai apa yang dianggap ‘merendahkan’ atau ‘menghina’ bisa jadi berbeda antara satu delegasi dan delegasi lainnya, sehingga bisa jadi memaksa ketua sidang untuk menerapkan standar yang terlalu luas mengenai kapan hak jawab bisa dipakai atau tidak. Hal ini mungkin terjadi apabila terdapat perbedaan budaya atau cara komunikasi sehingga apa yang dianggap sebagai hal biasa oleh satu delegasi dapat dianggap menyinggung bagi delegasi lainnya. Sebab keduanya adalah bahwa terdapat kemungkinan pidato yang dibawakan untuk menggunakan hak jawab tersebut bisa berubah menjadi pidato ‘balas dendam’ yang justru membalas ‘hinaan’ dari delegasi tersebut. Sebut saja, Amerika Serikat dalam contoh di atas bisa membalas pidato yang diterimanya dengan menghina negara yang berpidato sebelumnya, kemudian karena hinaan tersebut, delegasi tersebut juga mengajukan hak jawab terhadap Amerika Serikat, dan akan terus berputar.


Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Create a website or blog at WordPress.com

%d bloggers like this: